Profil Megawati

Megawatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Megawati_Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri

Presiden Indonesia ke-5

Masa jabatan

23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004

Wakil Presiden Hamzah Haz

Pendahulu Abdurrahman Wahid

Pengganti Susilo Bambang Yudhoyono

Tanggal lahir 23 Januari 1947 (umur 60)

Yogyakarta, Indonesia

Partai politik PDI-Perjuangan

Pasangan Taufiq Kiemas

Agama Muslim

Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri (lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947) adalah Presiden Indonesia dari 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita pertama dan presiden kelima di Indonesia. Namanya cukup dikenal dengan Megawati Soekarnoputri. Pada 20 September 2004, ia kalah dalam tahap kedua pemilu presiden 2004. Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid yang membekukan lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999-2001, ia adalah Wakil Presiden. Megawati adalah presiden pertama dalam sejarah Indonesia yang turun takhta secara terhormat.

Kehidupan awal

Dilahirkan di Yogyakarta pada 23 Januari 1947, Megawati adalah anak kedua Presiden Soekarno yang telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ibunya Fatmawati kelahiran Bengkulu dimana Sukarno dahulu diasingkan pada masa penjajahan belanda. Megawati dibesarkan dalam suasana kemewahan di Istana Merdeka.

Megawati pernah menuntut ilmu di Universitas Padjadjaran di Bandung (tidak sampai lulus) dalam bidang pertanian, selain juga pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (tetapi tidak sampai lulus).

Karir politik Mega yang penuh liku seakan sejalan dengan garis kehidupan rumah tangganya yang pernah mengalami kegagalan. Suami pertamanya, seorang pilot AURI, tewas dalam kecelakaan pesawat di laut sekitar Biak, Irian Jaya. Waktu itu usia Mega masih awal dua puluhan dengan dua anak yang masih kecil. Namun, ia menjalin kasih kembali dengan seorang pria asal Mesir yang tampan, tetapi pernikahannya tak berlangsung lama. Kebahagiaan dan kedamaian hidup rumah tangganya baru dirasakan setelah ia menikah dengan Moh. Taufiq Kiemas, rekannya sesama aktivis di GMNI dulu, yang juga menjadi salah seorang penggerak PDIP.

Karir Politik

Jejak politik sang ayah berpengaruh kuat pada Megawati. Karena sejak mahasiswa, saat kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran, ia pun aktif di GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia).

1986

Pergantian tampuk pimpinan

pemerintahan Indonesia.

Tahun 1986 ia mulai masuk ke dunia politik, sebagai wakil ketua PDI Cabang Jakarta Pusat.Karir politiknya terbilang melesat. Mega hanya butuh waktu satu tahun menjadi anggota DPR RI.

1993

Dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya 1993, Megawati terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PDI.

1996

Namun, pemerintah tidak puas dengan terpilihnya Mega sebagai Ketua Umum PDI. Mega pun didongkel dalam Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, yang memilih Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.

Mega tidak menerima pendongkelan dirinya dan tidak mengakui Kongres Medan. Ia masih merasa sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor dan perlengkapannya pun dikuasai oleh pihak Mega. Pihak Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor DPP PDI. Namun, Soerjadi yang didukung pemerintah memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI yang terletak di Jalan Diponegoro.

Ancaman Soerjadi kemudian menjadi kenyataan. Tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Aksi penyerangan yang menyebabkan puluhan pendukung Mega meninggal itu, berbuntut pada kerusuhan massal di Jakarta yang dikenal dengan nama Peristiwa 27 Juli. Kerusuhan itu pula yang membuat Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) Budiman Sudjatmiko mendekam di penjara.

Peristiwa penyerangan kantor DPP PDI tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, ia makin mantap mengibarkan perlawanan. Ia memilih jalur hukum, walaupun kemudian kandas di pengadilan. Mega tetap tidak berhenti. Tak pelak, PDI pun terbalah dua: PDI di bawah Soerjadi dan PDI pimpinan Mega. Pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Namun, massa PDI lebih berpihak pada Mega.

1997

Keberpihakan massa PDI kepada Mega makin terlihat pada pemilu 1997. Perolehan suara PDI di bawah Soerjadi merosot tajam. Sebagian massa Mega berpihak ke Partai Persatuan Pembangunan, yang kemudian melahirkan istilah “Mega Bintang”. Mega sendiri memilih golput saat itu.

1999

Pemilu 1999, PDI Mega yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan berhasil memenangkan pemilu. Meski bukan menang telak, tetapi ia berhasil meraih lebih dari tiga puluh persen suara. Massa pendukungnya, memaksa supaya Mega menjadi presiden. Mereka mengancam, kalau Mega tidak jadi presiden akan terjadi revolusi.

Namun alur yang berkembang dalam Sidang Umum 1999 mengatakan lain: memilih KH Abdurrahman Wahid sebagai Presiden. Ia kalah tipis dalam voting pemilihan Presiden: 373 banding 313 suara.

2001

Namun, waktu juga yang berpihak kepada Megawati Sukarnoputri. Ia tidak harus menunggu lima tahun untuk menggantikan posisi Presiden Abdurrahman Wahid, setelah Sidang Umum 1999 menggagalkannya menjadi Presiden. Sidang Istimewa MPR, Senin (23/7/2001), telah menaikkan statusnya menjadi Presiden, setelah Presiden Abdurrahman Wahid dicabut mandatnya oleh MPR RI.

2004

Masa pemerintahan Megawati ditandai dengan semakin menguatnya konsolidasi demokrasi di Indonesia, dalam masa pemerintahannyalah, pemilihan umum presiden secara langsung dilaksanakan dan secara umum dianggap merupakan salah satu keberhasilan proses demokratisasi di Indonesia. Ia mengalami kekalahan (40% – 60%) dalam pemilihan umum presiden 2004 tersebut dan harus menyerahkan tonggak kepresidenan kepada Susilo Bambang Yudhoyono mantan Menteri Koordinator pada masa pemerintahannya.

Perjalanan karir

1. Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonsia (Bandung), (1965)

2. Anggota DPR-RI, (1993)

3. Anggota Fraksi DPI Komisi IV

4. Ketua DPC PDI Jakarta Pusat, Anggota FPDI DPR-RI, (1987-1997)

5. Ketua Umum PDI versi

6. Munas Kemang (1993-sekarang) PDI yang dipimpinnya berganti nama menjadi PDI Perjuangan pada 1999-sekarang

7. Wakil Presiden RI, (Oktober 1999-23 Juli 2001)

8. Presiden RI ke-5, (23 Juli 2001-2004)

Perjalanan pendidikan

1. SD Perguruan Cikini Jakarta, (1954-1959)

2. SLTP Perguruan Cikini Jakarta, (1960-1962)

3. SLTA Perguruan Cikini Jakarta, (1963-1965)

4. Fakultas Pertanian UNPAD Bandung (1965-1967), (tidak selesai)

5. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972), (tidak selesai)

35 Tanggapan

  1. keren ne buk ya…??? sukses selalu

  2. Wah ibuk, kok ……

    * Fakultas Pertanian UNPAD Bandung (1965-1967), (tidak selesai)
    * Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972), (tidak selesai)

    napa nggak diselesaiin ?

  3. saya sangat simpati sekali dengan perjuangan ibu mega, teruskan perjuanganmu ibu

  4. kuliahnya kok ga tuntas bu, apa ibu kurang ulet, atau pendidikan ga penting gitu ??

  5. kuliah kok ngak sampai tuntas padahal bapaknya seorang ploklamator kemerdekaan republik indonesia. tapi saya suka kok ibu mega memimpin. ini emailQ jangan lupa maurenchesaria@ymail.com

  6. ibu sudah berumur 60-a,mbok ya sadar diri,anda itu sudah sepuh.biarkan kepemimpinan nasional dipegang oleh wajah baru.Anda sudah pernah memimpin,hasilnya nggak bagus-bagus amat.Negeri ini jalan ditempat = thn 1998

  7. hmm…
    sebuah panutan..
    ga lulus kuliah bisa memimpin negri..
    yang lulus kuliah aja banyak yang bego2..

  8. Bu Mega yg terhormat
    Maaf bukan saya mw nyinggung atau apa…
    Saya netral, dan memang saya tak mau diperbudak siapapun…
    Saya cuman mw tanya knapa dulu ibu kuliah kok tidak diseleseikan…
    Saya yakin bapak ibu tdk kekurangan biaya dan mampu mnyekolahkan ibu sampai k luar negeri…maaf bu, tp saya cuman heran saja bgtu…..
    Truz mslh iklan PDI akhir2 ini, alangkah baiknya jk seorang pmimpin bs mncontohkan cara yg bijak pd masy. Indonesia, sy kurang stuju dg iklan yg isinya menyindir ttng pmerintahan yg brjalan skrng ini, tntu semua hal takan mungkin smpurna tp saya hanya mmberi saran agar ibu tdk usah mengkritik orang lain sblum ibu mnunjukan kesuksesan & ksempurnaan kinerja ibu mega…
    Klu smisal ibu tdk tahu apa2 mslh iklan PDI tsbt, mohon dpikirkan dan mintalah dperbaiki iklan tsbt, maaf tp bg sy iklan tsbt tdk trlhat intelek, sy mgkritik tntu hrz mberi solusi jg, bgmana klu iklan ibu brisikan prog2 yg memang sdh pasti bs dijalankan klu ibu dbri kpercayaan.
    Bgitu bu Mega, sy sbnarnya kcewa tp mngingat semua orang tntu tdk smpurna jd saya mohon ibu bs mmperbaikinya.

  9. Kl pemimpinnya aj g lulus gmn rakyatnya bu???????
    Pantes aj pulau am prusahaan2nya(indosat&telkomsel) djual…???!!!
    Kl jd pemimpin saran saya hrs siap lahir batin.
    JGN LAHIRnya AJ!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  10. Dulu kan perang2an terus ma golkar, kok sekarang deket banget kayak …………., ono opo sih bu’?

  11. ibu maaf ini ini unek-unek saya yang harus saya keluarkan ntar ga baik buat kesehatan…ibu Mega anda kelihatan ambisius bangat, ibu kan sudah pernah jadi presiden RI yang punya kekuasaan untuk mengambil kebijakan yang populer dan tidak, pada waktu ibu manjabat juga indonesia tidak pernah berubah,kemiskinan tetap ada diamana mana,ekonomi tidak pernah bagus, yang jadi prestasi terburuk ibu adalah hilangnya sipadang dan ligitan…..jadi sekarang ibu mau memipin lagi negri ini tujuan apa???? saya kira SDM ibu sudah mentok….ibu kan sudah pernah tidak terpilh jadi presiden, sekarang rakyat sudah pinter2 untuk menentukan nasib bangsa ini jadi 2004 ibu sudah tidak terpilih lagi itu berarti itu menunjukan bahwa ibu tidak memiliki kemampuan untuk memipin bangsa ini jadi apa lagi yang dicari ibu… berikanlah kesempatan kepada kader yang lain (regenerasi) untuk memimpin bangsa ini,,,,jangan jangan pemilu presiden 2009 ini ibu gagal terpilih lalu mancalonkan diri lagi di 20014 ini sangat tidak baik yaa bu…….ambisius itu boleh tapi sadar akan kemampuan diri ini jauh lebih penting demi kemajuan bangsa kedepan…..saya kira ibu lebih bijaklah dari kami yang berkomentar…..

  12. ibu yang terhormat,klo bisa cara berpolitik ibu di rubah.jangan cuma bisa nya mengkritik+mencemooh pemerintahan yang sekarang.pemerintahan ibu juga ga sukses2 amat kan.so intropeksi diri aja deh. masi banyak kan cara berpolitik yang lebih santun.

  13. dear bu mega,nyambung komentar temen* di atas.ni mengenai iklan pdi p yg gencar di tayangin di tv.bu mega kan klaim bahwa pemerintahan sby jk ni bs di katakan gagal,,,,dan kritikanya tu,,,tntg dana blt,,,mpe anaknya bu mega di suruh untuk terjun ke lapangan guna mengawasi pembagian blt-nya,,,tepat pa ga???menyimpang pa gx….ktnya bu mega jg blt tu gak mendidik bgt…tp kok…..
    akhir* ini iklanya pdi p pake latar blt…pke ikut terjun ke lapangan lah….
    istilah org jawa,,,wes idu kok di jilat maneh
    saran saya….klo buat iklan tu mbok ya di pikir dlu…..rakyat udah g pd bodoh bu……

  14. Sing sabar…

  15. wess…wes…kritik ae ngono akehe…mpe ibu mega ttp ngotot jg yo kebangetan..trus pake anak ibu di calonkan jd cawapres sgala..udahlah bu anake ibu di sekolahkan dulu pinter2 kalo bisa sampe nyaingi capres lainnya biar ga malu2in ky ibu..jgn pk cara mengedepankan pak proklamator kita Soekarno,ibu tu kan sdh gagal pasti pak soekarno yo ikut2an malu to..biarkan beliau tenang di alam sana jgn di tambah beban..MERDEKA!!!

  16. kalo ngelihat ibu mega nggak lulus kuliah nampaknya pasti ada apa-apanya di waktu era perkuliahan ibu mega waktu itu…
    bibitnya aja wong sekolahan, pinter lah… masak… pasti ada garis merahnya….. antara kuliah dengan kagak lulus apalagi nyelesain……
    tapi kalo mau jadi presiden lagi … ya legowo lah ibu mega…
    udah tua… lebih baik pilihlah calon yang t erbaik buat bangsa ini… iya nggak buk…..
    …. itu aja….

  17. Assalamualaikum wr.wb
    Bu Mega….saya punya usul lebih baik Ibu jadi Ibu Rumah Tangga saja,
    itu akan lebih baik dari pada CAPRES…..kan yang muda muda dan yang
    berqualitas masih banyak ! kasih dong kesempatan yang muda untuk berkarya, dari Yana, GPM Blok F 68.

  18. menjadi seorang pemimpin tidak harus berpendidikan tinggi atau pinter..tapi yg penting bisa menjadi seseorang yang mampu meredam dan mengendalikan ratusan juta umat…Indonesia punya banyak orang pinter, tapi hanya sedikit yg bisa memimpin…lainya cuma bisa omong…
    bicara lebih mudah daripada bertindak…
    megawati dan PDIP sbg partai oposisi punya kewajiban untuk mengkritik setiap kebijakan pemerintah..itulah fungsinya oposisi….
    yang bisanya hanya mengolok2 megawati, belajar dulu lah soal politik dan tata negara.. jangan asal ngomong…

  19. ibu mega karekternya kuat, tapi ibuk kurang ramah buk. Seandainya ibuk menjadi sosok yang ramh baik terhadap wartawan, masyarakat, tidak menyindir orang lain,,sy yakin ibuk bakal memimpin. Mohon ibuk buat tim sukses untuk melakukan performance ibuk di depan publik, Biar suasana bisa cair…
    es batu………. kali cair…….hehehee…

    • Teruskan perjuanganmu bu, berikan motivasi pada perempuan indonesia. Pengalaman empirikmu lebih bermakna dari sekedar teori-teori .

      Kerja keras, penuh pertimbangan, teliti, tidak gegabah menjadi karaktermu.

      perjuangan wong cilikmu akan dikenang

  20. Kl menurut sy c, ibarat film, ibu n partainya ni tkh antagonisnya, selalu mencari cara untk menjatuhkan tkh protagonis, baik lewat ucapan dan tindakan, n menggambarkan seolah-olah hanya si antagonis ni lah yang paling segalanya….
    Padahal jujur aja, buat rakyat indonesia yg udah cerdas sekarang, hal2 seprti itu malah bikin rakyat menjadi kurang respek terhadap ibu n partai ibu.
    Cobalah bersaing secara smart dan bijak. Tunjukkan kemampuan kalo memang mampu dan akuilah kalo memang tidak mampu!
    Dan yg sk bikin heran adalah:
    1.kenapa ibu kalo wawancara, pertanyaan A, ibu jwbnya ngalor ngidul, muter2 n akhirnya jwbn yg diberikan ga nyambung dg pertanyaannya? Sehingga akhirnya yg mendengarkan keningnya berkerut, mata menyipit, n jd bingung sendiri krn poin jwbnnya g sesuai dg pertanyaannya..
    2.Knp ibu hrus terus2 memakai nama bung karno dlm setiap ucapan n tingkah laku ibu. Maaf bu, sptnya ibu kurang pede dg kualitas diri ibu sendiri tanpa embel2 bung karno.
    3. Mungkin ibu ga terasa ya, tp kalo diperhatikan ibu sk membangga2kan diri, keluarga dan kekayaan ibu ketika membicarakan mslh sensitif, misal masalah BLT.
    4. Knp ibu sebegitu bencinya dg bpk Sby, sampai salaman atau menyapa aja gak mau? Diluar adanya masalah pribd dg pak Sby, seharusnya ibu bs menghormati dan menghargai bpk Sby dlm jabatannya sbg Presiden RI.

    Begitu aja, semoga ibu bs lbh memperbaiki diri dan sikap, menambah kualitas tnp embel2 nama besar bung karno, dan legowo kl ibu ga kepilih lg jd presiden krn rakyat sekarang lbh cerdas dan bs memilih mana yang terbaik buat dirinya… 🙂
    Presiden terpilih jangan dimusuhin lagi, ya bu… 😀
    afwan wa syukron..

  21. Wah..wah..wah….pada ngasi komentar semua.. ikutan ah… jika disimpulkan diatas 1. capres harus berpendidikan tingggi 2. capres tidak perlu berpendidikan tinggi….em..mmm kalo dilihat indonesia ini wilayahnya sangat luaaaasssss sekali.. jadi untuk memimpin bangsa ini sangatlah rumit, sangat rumit, belum lagi makin hari permasalahan bertambah di negeri ini belum lagi urusan kita masing-masing… hik…hik…hik.. jangan pernah menyalahan pemerintahan yang sedang berjalan sekarang… bisa cape dech.. Indonesia ini hancurnya sudah terlanjur sejak dulu, jadi bagi capres sekarang sebaiknya menyusun strategi untuk memperbaikinya,cepat atau lambat tergantung strateginya aja, yang penting memutuskan segala sesuatunya untuk bangsa ini penuh dengan kebijaksanaan jangan maen sikat aja… tapi perlu dipikirkan massaaak-masaaak ya jangan kematengan lah…he….he… dan untuk memperbaiki kondisi indonesia ini dalam waktu kurun 5 tahun ya ngga cukuplah mas ato mbak… kerja aja butuh waktu lama agar bisa jadi manager apa lagi jadi presdir, baru perusahaan apalagi negara… weleh…weleh.. ngga bisa tidur sampean 😉

  22. sukse selalu.mudah-mudahan jadi presiden ke 7 asal nanti remunisasi polri jadi bukan cuma sambal belaka.

  23. ibu mega kuk g nurut sm pesan ayahnya(bung karno)dl pak karno bilang anak2ku kabeh wae ojo dadi presiden
    mungkin ibu megawati g di ksh restu dr ayahnya utk jd presiden mlh merusak nm baik orang tua

  24. Sugeng Ndalu Bu Mega
    Kulo kuciwo panjenengan mboten saget menang wonten pemilihan Presiden ngih masalah nipun perang Brotoyudho ngih kudu dados, masyarakat sak nusantoro ngih sampun mboten percoyo kalian panjenengan Bu bilih alam kemawon engkang ngadili kemawon bu mega.

  25. hm…
    kalo pemimpin menurut saia ga perlu berpendidikan terlalu tinggi, yang diperlukan adalah bagaimana memanfaatkan orang2 berpendidikan tinggi untuk kemakmuran bangsa….

    dari komen2 diatas, kayaknya saia cukup terkesan dengan cara mengkritik temen2 ygga separtai ( kayaknya gitu sih…) di profil bu Mega…

    saia kagum dengan kekerasan hati ibu, saia kagum dengan keberadaan ibu sebagai seorang wanita diatas puncak,,,,tapi saia rasa saia juga mengerti kenapa rata2 kritikan teman2 seperti itu….

    saia tidak menganggap ibu sebagai tokoh antagonis dalam sinetron, tapi orang awam memiliki pandangan yang kurang lebih sama atas tokoh ‘ antagonis ‘ ini…
    mungkin benar kalau seharusnya ibu lebih menunjukan diri ibu dulu, baru mengkritik orang lain…..

    lagipula…setau saia…
    bukannya pak karno berpesan pada anak2nya untuk tidak terjun dalam dunia politik terlebih sebagai presiden ???
    apa saia membaca buku biografi yang salah ? atau ibu merasa dapat bertindak lebih baik daripada saran bapak ibu ?

  26. MAJUUU……….TERUS BANTENGKU…”
    PATAHKAN RINTANGAN DAN HALANGAN YANG TERBENTANG DI HADAPANMU,,,,
    SEKALI MEGA TETAP MEGA………
    BRAVOOO MEGAKU”…………;;;;;;;;;;;;;;
    TEGAR BANTENGKU……..””’
    JAYA INDONESIAKU……………………..

  27. Bagimu Negeri
    Menyediakan api.

    Punah di atas menghamba
    Binasa di atas ditindas
    Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
    Jika hidup harus merasai
    Maju !
    Serbu !
    Serang !
    Terjang !
    B A N T E N G K U………..HIDUP MEGAWATI” …..HIDUP DEMOKRASI…. ”MERDEKA”

  28. Yang aku mau tanyakan
    AGAMA BU MEGA TU APA YA ???

  29. Menurut pendapatku
    1. Guru SD saja harus S1 apalagi Presiden
    2. Prestise kurang ketika Presiden hanya lulusan SMA
    3. Jadilah Preiden yang mengedepankan musyawarah, bukan diktator
    4. Berani memberantas koropsi kata Bolot gitu
    5. Anti suap
    6. dll.

  30. ya ampunnnn ibu ternyata kita satu fakultas unpad pertanian ya???
    kenapa ga sampai lulus bu? jurusan apa?

  31. setelah sy bca semua tntng prjalana hidup Ibu Mega,sya trharu krna Ibu mega begitu spiritx dlam menangani msalh,orangx pntang mundur,.
    akhirx Ibu Mega bisa mnjadi pemimpin Bangsa ini,sy ajukn jmpol buat Ibu Mega…
    tp prmasalhnx yg mnjdi prtaxaan sy smpai saat nh blm sy tau jwbanx adalh..
    1. apa yg mexebabkn Ibu mega tidak lu2s di universitas Panjajaran
    dan universitas Indonesia ???
    2. dimnakh Ibu Mega sebnarx meluluskn studix ???

  32. Siapapun presidennya, yang penting dia punya nyali kepemimpinan yang kuat, tidak didikte oleh bangsa lain–terutama Amerika– dan mampu mensejahterakan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Marauke.

  33. Special to good moms,berjuang terus banteng muda terus mendukungmu,maju dan lawan dan kalahkan busuknya pemimpin bangsa sekarang ini,akhiri penderitaan bangsa ini. Lanjutkan cita-cita luhur bung karno menuju indonesia baru yang adil,damai,sejatra dan berkeTuhanan. KEADILAN HANYA DISALAHKAN TETAPI KEADILAN TAK AKAN TERKALAHKAN . GBU

  34. negara Indonesia itu besar dan luas bu,dibutuh kan pemimpin yg muda dan di sayangi rakyat,kalo sudah tua bagaimana mau keliling kunjungan ke seluruh pelosok nusantara bisa2x kena stroke bu,lebih baik ibu pensiun,sdh cukup ibu berjuang ,waktunya istrahat bu,merdeka

Tinggalkan Balasan ke hafiz rahimi Batalkan balasan