Milis Diskusi

Untuk berdiskusi mengenai calon presiden Indonesia, anda bisa bergabung ke milis:

Capres-subscribe@yahoogroups.com

Sampaikan informasi tentang calon presiden Indonesia. Informasi yang dimuat di situs ini hanyalah informasi yang berasal dari media massa Nasional yang kredibilitasnya diakui serta ada sumbernya.

18 Tanggapan

  1. lebih tegas dalam menghadapi masalah yang dihadapi termasuk perhatikan masyarakat yang tidak mampu…
    perhatikan masyarakat bawahan dahulu baru atasan.

  2. presiden yang akan kita pilih di tahun depan ,adalah figur yang memiliki kecerdasan emosional dan tegas dalam memimpin,serta telah teruji berbuat nyata bagi masyarakat..rasa bosan,jenuh,apatisme publik harus diobati dengan figur yang membawa Harapan Baru Bagi Indonesia.harus ada calon yang berani meminta konstituen utk tidak memilihnya jika ia terbukti belum berbuat nyata bagi bangsa ini secara positif….

  3. Murka Allah dan Refleksi SBY-JK

    Mari kita renungkan bersama, ada apa dengan bencana yang datang silih berganti yang seakan tak pernah berhenti, inikah murka Allah?
    Mengapa bencana yang bertubi-tubi datang ketika SBY-JK memerintah. Tanpa harus mempercayai klenik dan tahayul, mari kita kilas balik dengan kondisi pemerintahan SBY-JK dan sejarah terpilihnya mereka secara akal sehat, nalar dan kecerdasan kita, bukankah manusia adalah mahluk paling sempurna ciptaan Illahi yang dikaruniai akal budi? Maka dari itu mari kita kaji satu per satu :
    1. Ketika era kekuasaan rezim Gus Dur dan rezim Megawati, SBY adalah menteri kabinet dan terakhir sebagai Menko POLKAM (kabinet di Indonesia selalu memiliki 3 orang menteri koordinator) Apa prestasinya? Hampr tidak ada !!! Konflik Ambon, Poso, GAM, OPM, teror bom dll tak kunjung berhenti tanpa tahu siapa biang keladinya dan yang didapat hanyalah ”kambing hitam”.
    2. Di era rezim Megawati JK adalah Menko KESRA. Apa prestasinya? Juga hampir tidak ada !!! Sembako sulit, pendidikan menjadi barang yang sangat mahal, pengangguran meningkat, TKI kita tak pernah baik nasibnya dll.
    3. Mungkin hanya menko PEREKONOMIAN yang lumayan punya prestasi diantara ketiga Menko di kabinet. Terlepas dari fundamental ekonomi yang semu dan polemik antar para pakar ekonomi, namun harus diakui bahwa ketika itu rupiah menjadi mata uang terkuat di Asia Tenggara, IHSG mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah, iklim usaha sedikit bergairah.
    4. Ketika peristiwa reformasi, SBY adalah Jenderal TNI (ketika itu menjadi salah seorang kepala staff ABRI) yang menolak reformasi di tubuh ABRI saat itu dan ini adalah sejarah yang mungkin saat ini sudah dipelesetkan, maklum masyarakat kita adalah masyarakat pemaaf dan pelupa.
    5. Ketika terjadi benturan antara SBY dan ”The first gentlemen” Taufik Kiemas menjelang Pemilu 2004, SBY sangat menikmati dan memanfaatkan hal itu karena dia berada di pihak yang “di-zalimi”, sehingga naiklah popularitasnya secara tak terduga karena masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat sentimentil dan melankolis dengan segala ketulusan dan keluguannya.
    6. Ketika kampanye Capres, dengan slogan BERSAMA KITA BISA dan PERUBAHAN, dia berjanji tidak akan menaikan harga BBM dlsb, namun apa yang terjadi. Dalam 1 tahun pemerintahannya, SBY-JK menaikan harga BBM hingga 2 kali dengan harga yang mencekik leher dan diikuti dengan melambungnya harga kebutuhan pokok rakyat dan dampak yang sangat dahsyat memukul dunia usaha menengah kebawah, kini dirasakan belum selesai penderitaan rakyat, kini rakyat harus mengalami kesengsaraan dengan kenaikan BBM yang bukan hanya mencekik tapi hamper membunuh rakyatnya, ibarat tikus mati di lumbung padi, rakyat Indonesia harus hidup sengsara ditengah melimpahnya kekayaan alam yang merupakan anugerah Allah SWT bagi negeri ini.
    7. Janji-janji yang diobral saat kampanye, kini tinggal janji. SBY-JK telah mengkhianati rakyat yang telah mendudukannya di kursi tertinggi Republik ini.
    8. Tidak sampai disitu, ketika tsunami melanda Aceh, gempa Jogja, bencana Lumpur Lapindo dll mereka tidak punya manajemen pengendalian bencana (tanpa konsep yang jelas) yang telah menyengsarakan rakyat.
    9. SBY-JK juga terbukti telah “berhasil” secara signifikan meningkatkan jumlah penduduk miskin di Negara ini dari rezim sebelumnya, hal ini dibuktikan dengan data statistik yang diikuti kasus kelaparan, tingginya angka bunuh diri yang diakibatkan rasa frustrasi masyarakat, rumah sakit jiwa yang penuh melampaui daya tampungnya menandakan makin banyaknya masyarakat yang “sakit” dlsb
    Adapun “sedikit” prestasi dibidang pemberantasan korupsi (namun masih diwarnai tebang pilih dan tak pernah tuntasnya kasus BLBI 1 dan 2) juga tidak menyentuh langsung kepada kebutuhan mendasar hidup masyarakat seperti sandang, pangan dan papan yang semakin sulit dijangkau.
    Tanpa kita harus mencari ”kambing hitam” dari segala kejadian ini, alangkah baiknya jika kita kembali berfikir mengenai hakikat memilih pemimpin yang baik dan amanah bagi negeri ini. Tatkala kezaliman terjadi, tatkala pemimpin telah mengkhianati amanah rakyatnya, maka kemurkaan Allah akan berdampak luas pula. Karena perbuatan dan tindakan seorang pemimpin akan sangat berdampak buruk kepada seluruh sendi-sendi kehidupan rakyat, semakin tinggi jabatannya, semakin besar pula pengaruhnya terhadap rakyatnya. Sehingga kemurkaan Allah pun kepadanya akan berdampak pula pada rakyatnya.
    Tidak untuk maksud mendeskreditkan dan menghujat seseorang, namun renungan ini sekedar dapat membawa kita menuju kebaikan dan kesejahteraan. Bagaimana mungkin para pemimpin kita yang tidak pernah merasa lapar, bisa merasakan rasa lapar yang mendera rakyatnya?
    Ya Jabbaru Ya Azziz, Ya Goffuru Ya Rohhim, Allah yang Maha Perkasa, Maha Pengasih Penyayang, Maha Pengampun kepada umat-Nya, semoga Engkau limpahkan kepada kami kekuatan dalam menghadapi cobaan dan tunjukan kepada kami pemimpin yang amanah bagi negeri kami, jangan butakan mata kami lagi. Amin.

  4. Assalammualaikum Pak Nizami yang saya kagumi.

    Saya lihat bursa Capresnya kok masih berasal dari partai Korup yang sudah puluhan tahun memimpin Indonesia dan paling bertanggung jawab atas morat-maritnya Indonesia???

    Menyangkut partai-partai baru yang mengusung mereka saya rasa hanya strategi Golkar semata untuk mempertahankan kukunya di tampuk kekuasaan di Indonesia. Apa ndak ada calon lain?? Kita butuh figur baru. wajah2 capres yang ada di situs ini sudah basi alias karatan dan sepak terjangnya sudah gampang terbaca.

    Selain keberatan dengan javanisasi pemimpin Indonesia, kenapa rakyat Indonesia tidak berhenti mengkultuskan figur individu???

    Terimakasih atas kerelaan Pak Nizami memposting komentar saya.

    Terimakasih

    Wassalammualaikum Wr. Wb

  5. Jika mekanisme pemilihan Umum masih seperti sekarang, dengan Pesta Kampanye yang menghamburkan Uang dan Menguras Uang para Calon, maka yang akan jadi pun Orang-orang yang telah terkuras kekayaanya.

    Apa yang akan dilakukan oleh Orang yang telah banyak mengorbankan harta benda miliknya, bahkan mungkin hampir seluruh kekayaanya terkuras untuk kepentingan Kampanye ???, Apa yang akan kita harapkan ???

    Adakah rasa Nasionalisme masih tersisa ?? Adakah keinginan berjuang membawa perbaikan ???

    Tidak ada yang dapat kita harapkan. Semua mereka akan berfikir bagaimana uang saya dapat kembali dan untung besar…, Orang-orang seperti ini Justru akan menjadi Sumber malapetaka Bangsa, Maka jangan heran hampir semua anggota dewan dan pejabat Publik saat ini adalah “mata duitan”, dan tidak teercermin sama sekali rasa ingin berbuat baik, dimana-mana berlomba memperkaya diri sendiri, setiap kesempatan dicari celah bisnisnya …..

    Kalau sudah begini … negara dalam kondisi Terjun bebas menuju Jurang Kebangkrutan .. atau malah udah Bangkrut ????

    Solusi satu-satunya yang mungkin adalah merubah system dan model Pemilihan UMUM, baik Pemilu maupun PilKAda ….

    Caranya ..?? Monggo ..siapa yang punya gagasan .. lain waktu saya coba utarakan gagasan saya …

  6. thanks..artikelnya banyak membantu artikel saya juga

  7. Bagi pemilih untuk memilih di Pilpres 2009 sebenarnya tidaklah sulit.

    Patokannya cari yang gampang & sederhana aja :

    1. Pilih SBY : Apakah selama masa 5 tahun pemerintahannya yg sekarang ini kehidupan anda menjadi lebih sejahtera ?.
    2. Pilih MEGAWATI : Apakah kehidupan anda dulu pada pemenrintahannya lebih sejahtera dibandingkan pada masa pemerintahan yang sekarang ?.
    3. Pilih SULTAN HBX : Apakah prestasinya membuat kehidupan rakyat DIY menjadi lebih sejahtera selama menjabat Gubernur DIY ?.
    4. Pilih SUTIYOSO : Apakah prestasinya membuat kehidupan rakyat DKI menjadi lebih sejahtera selama menjabat Gubernur DKI ?.
    5. Pilih WIRANTO : Apakah selama menjabat Pangab memberikan peningkatan kesehteraan bagi para anggota TNI dan kontribusi bagi kehidupan berbangsa & bernegara yg lebih baik ?.
    6. Pilih YUSRIL : Apakah selama menjabat Menteri memberikan kontribusi yg signifikan kontribusi bagi kehidupan berbangsa & bernegara yg lebih baik ?.
    7. Pilih HIDAYAT : Apakah selama menjabat Ketua MPR memberikan kontribusi yg signifikan kontribusi bagi kehidupan berbangsa & bernegara yg lebih baik ?.
    8. Pilih PRABOWO : Apakah selama menjabat di Militer memberikan peningkatan kesehteraan bagi para anggota TNI dan kontribusi bagi kehidupan berbangsa & bernegara yg lebih baik ?.
    9. Pilih yang LAINNYA : Apakah selama menjabat memberikan kontribusi bagi kehidupan berbangsa & bernegara yg lebih baik ?.

    Gampang tho, anda renungkan dan karena memilih adalah keputusan subyektif masing-masing orang maka jangan mendasarkan pilihan anda berdasarkan penilaian subyektif orang lain, namun benar-benar harus mutlak berdasarkan penilaian subyektif yg anda rasakan langsung secara harfiah di kehidupan anda pribadi.

    Begitulah, tapi jika anda bingung, dan anda memilih ngawur berdasarkan ‘anut grubyuk’ saja sambil menghitung kancing baju anda, maka lebih baik anda memilih Golput saja. Jadilah pemilih yang bertanggungjawab, karena kasihan ratusan juta rakyat Indonesia yang akan ikut menanggung kesengsaraan akibat pilihan ngawur anda tadi.

    Wassalam.

  8. mau gak milih juga bingung, takut nanti yang jadi presiden rupanya lebih parah… alhasil di pemilu nanti kalo lah semua calon semuanya bagus, yang dipilih tentu yg terbagus. kalo semua calon ada jeleknya yang dipilih tantu yang jeleknya paling sedikit. itu pendapat sy pribadi sih.

  9. Mungkin sebaiknya,pilih Presiden jangan karena SARA, tapi diliahat dari apa yg sudah diperbuat, jangan suka berfikir negatif, saya rasa Pak SBY dan JK sudah berusaha keras untuk Indonesia, Perubahan yang paling Jelas adalah Sudah tidak ada Perusahaan Keluarga Pejabat yang memonopoli Proyek2, dan Keseriusan dalam Pemberantasan Korupsi, kolusi dan Neporisme.
    Tidak usah berfikir untuk merubah apa yang ada, kalau akhirnya lebih jelek dari yang ada

    • atas dasar apa saudara mengatakan kalau pemerintahan sekarang sudah lebih baik…??
      coba tengok pemilihan caleg yang baru baru ini semua caleg yang ada mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk membiayai kamapanyenya, apakah kita semua yakin 100% apabila caleg caleg tersebut setelah terpilih, tidak memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya untuk mengambil keuntungan, setidak tidaknya BALIK MODAL DULU DONG…..
      itu hanya segelintir dari pemerintahan yang lalu.

      Masalah turunya harga BBM yang kemarin coba saudara bandingkan dengan harga minyak dunia apakah sebanding, yang ada malah BBM tidak disubsidi lagi oleh pemerintah tapi malah sebaliknya, hal tersebut hanya untuk menarik simpati rakyat dengan pembodohan… LUAR BIASA…
      SALUT BUAT PEMERINTAHAN YANG BOBROK…

  10. Dilihat dari segala sisi, sudah saatnya Indonesia dipimpin pak Prabowo. Pemerintah pro liberalisme yang dianut oleh pemerintahan SBY sudah menenggelamkan negara ini kedalam kemelaratan. Kunci keluar dari krisis ini cuma satu yaitu haluan dan pemimpin baru. Hal ini cuma ada pada Gerindra dan Pak Prabowo.

  11. Memilih presiden adalah merupakan pilihan hati nurani yang kalau mau jujur pimpinan sekarang belum berpihak pada rakyat kecil dan belum terciptanya lanpangan kerja yang memadai sehingga janji SBY-JK pada saat kampanye belum terlaksana. Nach kalau mau satu paket lagi di 2009 tunjukkan kerjamu dan keberpihakn pada rakyat sekarang, mumpung harga minya dunia sudah turun, turunkan juga harga minya nasional yang menyakut hayat hidup orang banyak. Kalau saya masih tetap pada duae SBY-JK dengan alasana stabilitas keamanan selama dia memimpin masih terjamin sehingga iklim usaha tumbuh

  12. Tanggapan pendapat misbahul umam, kasih kesempatan satu paket lagi untuk SBY-JK…… berarti satu paket untuk kematian 10jt rakyat miskin yg sekarang lagi susah untuk hidup. Biarlah masa SBY-JK berlalu (mungkin layak dilupakan) untuk kemajuan bangsa Indonesia…. 5thn itu waktu yang lama….. kalo kita bandingkan membangun super mal yang ada di kota besar bisa 2-3 gedung oleh developer yang sama…
    Harusnya dari awal pemerintahan SBY-JK bukan mengejar-ngejar lawannya pada kampanye menggunakan tongkat KPK …. tetapi basmi kemiskinan dan meningkat kesejaterahan, 1-2 thn kami tunggu tindakannya… yang kami dapat tusukan harga bbm yang melabung tinggi dengan dalih harga minyak dunia yang mahal…. sekarang harga minyak dunia yang murah tetapi tusukan harga bbm masih tetap melabung….. alasannya belum bisa dihitung….
    (jadi staf ahlinya tugasnya apa?).

    BLT (Batuan langsung Tunai) adalah uang sogok untuk rakyat kecil tidak protes tetapi mengejar-kejar uang Rp. 300rb tersebut. (seperti kuda mengejar seikat rumput yang diikat joki). Masa seorang pemimpin membuat rakyatnya menjadi pengemis… menunggu jatah blt jadi lupa tugasnya. Tipe pemimpin apakah SBY?

    Biarlah kesalahan kita menjadi SBY-JK presiden dan wakil presiden tidak terulang lagi. Sebab kenapa kita memilih SBY-JK yang tidak mau mendengar aspirasi rakyat (terlihat dari iklan SBY yang mengkatakan tidak sebelum mendengar dan melihat) selama 4.5 tahun ini.

  13. Assalamu’alaikum Wr.Wb.

    Pilihlah pemimpin yang melakukan sesuatu untuk bangsa ini bukan karena mengharapkan sanjungan dari masyarakat agar dipilih pada pemilu 2009 tapi pilihlah pemimpin yang bekerja hanya ingin mendapatkan ridha Allah yang maha esa.

    Pilihlah pemimpin yang tidak menyebut-nyebut kabaikannya atau kontribusinya dalam negara ini agar bisa dipilih pada pemilu 2009.

    Pilihlah pemimpin yang apabila dia diberi amanat untuk memimpin negara ini, dia mengucapkan innalillahi wainna ilaihirojiun bukan berpesata pora dengan teman-temannya, karena menganggap ini semua adalah amanat yang harus dipertanggung jawabkan nanti di hadapan Allah swt.

    Pilihlah pemimpin yang adil sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya orang-orang yang berbuat adil di mata Allah berada di atas mimbar yang terbuat dari cahaya, berada di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla. Yaitu mereka yang berbuat adil ketika menetapkan putusan hukum, dan adil terhadap pengikut dan rakyanya.” (HR. Muslim)

    Pilihlah pemimpin yang amanah karena jika tidak amanah maka hancurlah negara ini sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Bila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya. Dikatakan, bagaimana bentuk penyia-nyiaannya?. Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya”. (Bukhari dan Muslim).

    Pilihlah pemimpin yang taat kepada perintah Allah swt serta menjauhi segala larangan-Nya. Sebagaimana firman-Nya: “Janganlah orang-orang beriman mengambil orang-orang kafir sebagai wali (pemimpin, teman dekat, pelindung) dengan meninggalkan orang-orang beriman. Barang siapa berbuat demikian niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka”. (QS. Ali Imron: 28).

    Saudaraku sekalian marilah kita renungkan perkataan para ulama’ kita berikut:
    Ibnu Taimiyah mengatakan, ”Penunjukkan seseorang sebagai pemimpin merupakan salah satu tugas agama yang paling besar. Bahkan agama tidak akan tegak, begitu juga dunia tidak akan baik tanpa keberadaan pemimpin. Kemaslahatan umat manusia tidak akan terwujud kecuali dengan menata kehidupan sosial, karena sebagian mereka memerlukan sebagian yang lain. Dalam konteks ini, kehidupan sosial tidak akan berjalan dengan baik dan teratur tanpa keberadaan seorang pemimpin”.

    Imam Ghazali menegaskan, “Dunia adalah ladang akhirat. Agama tidak akan sempurna kecuali dengan dunia. Kekuasaan dan agama adalah kembaran. Agama adalah tiang sedangkan penguasa adalah penjaganya. Bangunan tanpa tiang akan roboh dan apa yang tidak dijaga akan hilang. Keteraturan dan kedisiplinan tidak akan terwujud kecuali dengan keberadaan penguasa”.

    Untuk para calon pemimpin ingatlah :
    Sabda Rasulullah saw.: “Siapa saja yang dianugerahkan Allah sebagai pemimpin, tetapi dia tidak berbuat sesuatu untuk kebaikan rakyatnya, malahan sebaliknya menipu dan menzalimi rakyatnya, Allah mengharamkan surga untuknya.” (H.R. Bukhari)
    “Asyaddunnaasi ‘azaban yaumul qiyamati imamun jair–orang yang paling sakit siksaan di hari kiamat adalah pemimpin yang zalim/curang.” (H.R. Thabrani dari Abdullah bin Mas’ud)

  14. MAAFKAN JIKA SAYA MEMAAFKAN: KECURANGAN PEMILU MULAI DARI MK, KPU, LSI DAN KITA SEMUA

    Bulan-bulan ini, terutama minggu-minggu ini, otak ini lebih banyak bekerja untuk memikirkan pemilu yang akan digelar. Makin direnungkan, makin membuat saya yakin sesuatu telah, tengah, dan akan terjadi di atas bumi nusantara tercinta ini.

    Ya, saya mencemaskan proses demokrasi yang sedang berlangsung sepanjang tahun ini.Sebuah alur yang saya hanya dapatkan dari media masa, yang kemudian berkecamuk dalam otakku. Awalnya saya tidak peduli, tetapi, Senin 31 Maret lalu, setelah MK membolehkan lembaga survey dapat melakukan survey dan mempublikasikan hasilnya selama minggu tenang bahkan persatuan lembaga survey yang dipimpin oleh pentolan LSI Dany JA ini diberi hak dapat mempublikasikan hasil quick count bulu kuduk ini merinding, tetapi saya berharap saya salah, toh saya bukan pakar seperti mereka. MK memberi hak-hak tersebut atas dasar kebebasan akademik. Apakah MK tidak memikirkan faktor lainnya seperti faktor keamanan? Padahal faktor keamananlah yang mendasari alasan MK menolak gugatan cagub Jatim: Kaji. Lalu mengapa faktor tersebut pada pileg tidak dipertimbangkan?

    Selain faktor keamanan, mengapa kejujuran akademik juga tidak dipertimbangkan. Kejujuran akademik? Benar itulah yang sepertinya tidak kita dapatkan dari hasil survey. Setiap saya menyaksikan program Suara Anda di Metrotv ada banyak hal yang menjadi pertanyaan. Pertama, didaerah mana saja survey-survey tersebut dilaksanakan. Beda daerah atau wilayah pasti menghasilkan data yang berbeda pula. Demikian juga dengan tingkat pendidikan dan status ekonomi, apalagi kombinasi ketiganya.

    Kedua, mengapa popularitas JK masih rendah meskipun survey dilakukan sekitar dua minggu pasca JK mencalankan diri sebagai capres. Saat ditanya alasannya analis LSI menjawab bahwa responden masih melihat JK sebagai wapres. Padahal majunya JK diberitakan luas dan disambut luas bukan saja oleh kader golkar tetapi juga simpatisannya

    Ketiga adalah pemilhan warna, pasti kita semua setuju jika warna sangat identik bila dikaitkan dengan politik, masalahnya mengapa warna biru mendominasi sekalipun tidak sedang menggambarkan partai atau figur tertentu. Saking menggemari warna biru LSI pernah menampilkan tabel dengan warna biru meskipun latar belakangnya juga biru, sehingga sulit untuk diamati.

    Nah! Apabila saya amati sejak awal program tersebut ditayangkan muncul kesan adanya upaya yang dibangun untuk mendominasikan SBY dan Mega di atas calon lainnya. Pembangunan dominasi SBY-Mega juga dilakukan oleh program BBM yang ditayangkan RCTI. Dalam acara tersebut diadakan polling pencitraan oleh pakar-pakar komunikasi. Kejanggalan muncul saat ditampilkannya citra SBY yang tetap tinggi meskipun citranya sebagai kepala pemerintahan terusik dengan munculnya kasus DPT. Ditambah lagi saat itu kasus DPT tersebut saat itu mencuat dari dapil dimana putra SBY maju sebagai caleg. Sedang citra Mega tetap tinggi meski ia melakukan blunder saat berorasi tentang BLT. Jadi, apa saja yang dijadikan bahan penilain pencitraan tersebut?

    dari hasil survey LSI dan pencitraan ala BBM ini saya menarik kesimpulan adanya upaya untuk mengadu kembali SBY dan Mega. Bagi mereka, demikian saya berpikir, SBY harus dicarikan lawan berat, tetapi mudah untuk dikalahkan. Dan lawan tersebut adalah Mega. Ya, SBY yang akan menang, bukan Mega. Bukankah bagi SBY lebih mudah mengalahkan Mega, dibanding jika lawannya adalah JK atau Prabowo. Dan lagi sudah banyak yang tahu siapa orang-orang di belakang LSI ini.

    Namun nampaknya bukan hanya LSI dan BBM saja yang menjalankan plot SBY vs Mega, tetapi juga KPK. KPK bertugas menjaga citra Mega dan SBY. Buktinya KPK tidak melanjuti Agus Condro yang melaporkan banyaknya anggota dewan dari PDIP yang korup. Dan untuk Partai Demokrat KPK menjaga citranya dengan tidak memeriksa Jhonny Allen denagan alas an yang bersangkutan sibuk kampanye. Nah sekarang setelah kasus tersebut meredup ditambah perhatian bangsa ini tertuju pada Situ Gintung barulah SBY memerintahkan Jhonny Allen untuk berhenti kampanye agar dapat diperiksa.

    Itu baru survey, bagaimana dengan quick count sendiri. Coba perhatikan hasil quick count pemilu 2004, bagaimana mungkin grafik kelima capres bergerak secara pararel. Logikanya di awal data tersebut masuk akan terjadi kejar mengejar angka, barulah dipertengahan mulai tampak siapa pemenangnya.Masalah quick count ini juga akan muncul terkait adanya dua daerah yang menunda pelaksanaan pemilu, karena hasil quick count pasti akan memprovokasi pemilih uintuk menjatuhkan pilihan yang sudah dipastikan akan menang. Sudah jadi kodrat manusia untuk menang dan merasakan kemenangan. Kasus Krisdayanti yang menyabet SCTV Award sekalipun ia selama setahun tidak tampil di SCTV dapat dijadikan contoh jika orang akan memilih KD yang diduga akan menang, padahal itu baru dugaan, apalagi jika sesuatu yang pasti. Jadi tolong MK pikir-pikir dulu sebelum ketok palu.

    Dan itu baru masalah yang ditimbulkan oleh MK. Belum lagi masalah lainnya yang masih menyelimuti pemilu. Menggelembungnya DPT akan menjadi persoalan apabila tidak terselesaikan. Tetapi, apabila saya cermati kejanggalan yang ditemukan dalam DPT merupakan kejanggalan tersendiri. Sebagai upaya kecurangan politik, keanehan DPT sangat mudah ditemukan bahkan dengan hanya melihatnya sekilas. Sebagai kecurangan politik seharuslah lebih bersih dan rapih bukannya kotor dan vulgar seperti DPT. Apakah DPT adalah upaya pengalihan terhadap kecurangan sesungguhnya?

    Bagimana dengan temuan tps fiktif. Tetapi nampaknya temuan tps fiktif ini kurang mendapat respon media. Padahal tps fiktif ini akan sangat berpengaruh banyak pada perolehan suara. Bayangkan jika ada banyak tps fiktif diseluruh indonesia . Lalu dari mana logistik tps-tps fiktif tersebut? Ternyata si culas telah mempersiapkannya dengan matang, bukankah pernah ditemukan tumpukan logistik pemilu dalam rumah kosong di Sulawesi tanpa adanya penjagaan. Nah klop kan ! Tetapi sialnya temuan tps palsu dan logistik tanpa tuan tersebut hanya sekali ditayangkan itupun saya hanya melihatnya dari satu stasiun.

    Dan ada lagi masalah yang mengkhawatirkan, yaitu dengan membiarkan pelanggaran-pelanggaran besar yang dilakukan oleh pemimpin daerah, seperti kasus bupati Indramayu yang kasusnya seperti sengaja diuapkan. Saya mengkhawatirkan pembiaran kasus tersebut dan juga kasus besar lainnya sengaja dibiarkan sebagai upaya tawar menawar dalam proses pilpres.

    Kalau semua uneg-uneg dikepala saya ini ternyata benar adanya. Sebagai rakyat kecil saya hanya ingin menyampaikan sebuah Hadist Nabi yang mengatakan Allah akan membinasakan suatu umat dimana keadilan tidak ditegakan. Bagaimanapun saat ini saja keresahan itu sudah terasa. Dan dibutuhkan kearifan untuk keluar dari kebinasaan. Jika tidak kita tidak arif dalam menghadapi masalah ini, mungkin akan terjadi kekacauan luar biasa akibat rasa kecewa, frustasi, amarah dan lainnya. Dan seperti kejadian dibeberapa daerah, rakyat akan menyalurkannya lewat jalan anarkisme. Dan sudah dapat dipastikan beberapa dari anak bangsa ini mungkin akan binasa.

    Saya sebagai bukan pakar hanya bias berharap jika pun SBY dan Demokrat bukan semata-mata karena strategi mereka yang saya nilai sendiri sebagai suatu kecurangan, tetapi juga karena kesalahan kita yang terlalu lama membiarkan kecurangan-kecurangan itu berlangsung dengan aman. Saya akan memaafkan mereka, Maka, maafkan jika saya memaafkan

  15. saya hanya anak kecil yang sok tau saja, saya tertarik pada persaingan perebutan kursi presiden RI kali ini. Semuanya, pendidikan, ekonomi, agama, dan yang lainnya sudah dijadikan ajang kampanye…..waw, apa lagi yah yang belum?

    menurut saya dan beberapa orang- orang di sekeliling saya PEMILU itu penting buat masa depan kita, tapi masalahnya APA MEREKA PARA CAPRES MASIH MENGINGAT JANJI MEREKA SAAT KAMPANYE ATAU MELUPAKAN BEGITU SAJ A toh JABATAN SUDAH DIPEGANG BUAT APA REPOT -REPOT?
    kampanye boleh saja tapi jangan lupakan tugas utama!!!!

  16. mhn info, ada dak peluang jadi tim sukses capres, kayaknya capres dah banyak yang belum ada pertarungan tim sukses capres. trims

  17. liberalisme dan kapitalisme ekonomi di indonesia akan menghancurkan tatanan ekonomi rakyat.UUD 1945 pasal 33 ayat 4 itu mencirikan bahwa kpentingan para kapitalis masih menguasai ekonomi indonesia,dengan demokratisasi ekonomi,maka indonesia selamanya akan miskin karena terbelit hutang dan dipastikan akan menjual,privatisasi BUMN dan perusahaan migas,pertambangan negara.

Tinggalkan komentar