Partai Pendukung Kenaikan Harga BBM dan Penentangnya

Partai pendukung kenaikan harga BBM yang utama adalah Partai Demokrat yang memang sejak awal gigih memperjuangkan kenaikan harga BBM. Ada pun partai lain seperti Golkar dan PPP yang semula menolak kenaikan harga BBM, akhirnya setelah rapat paripurna menyetujui kenaikan harga BBM.

Ada 2 Opsi yang dipilih. Opsi pertama menolak kenaikan harga BBM. Yang menolaknya adalah PDIP dan Hanura yang sampai walk-out. Kemudian Gerindra dan PKS.

Ada pun Opsi Ke2 menyatakan pemerintah bisa menaikan harga BBM jika rata-rata harga jual minyak Indonesia (sesuai dengan harga bursa Komoditas NYMEX)  di atas 15% dari acuan APBN yang US$ 105,75/brl. Artinya jika harga minyak dunia mencapai US$ 120,75, pemerintah bisa menaikan harga BBM. Saat ini harga minyak sudah mencapai US$ 118/brl.

Baca lebih lanjut

Hasil Akhir Pansus Century: Mayoritas Anggota DPR Tolak Bail Out

Akhirnya mayoritas anggota DPR (325) memutuskan bahwa Bail-out Bank Century senilai Rp 6,7 trilyun bermasalah, sementara 212 suara menganggap tidak masalah.

Fraksi yang menolak Bail Out adalah Golkar, PDIP, PKS, Gerindra, Hanura, PPP, dan dari PKB satu orang, yaitu ibu Lily Wahid.

Sementara yang menyetujui Bail Out adalah Partai Demokrat, PAN, dan PKB.

Kejutan diberikan oleh ibu Lily Wahid yang membelot dan menolak Bail Out meski dia akhirnya dapat SP1 dari pimpinan PKB, Muhaimin Iskandar. Dari PPP, meski mendapat tekanan dari Suryadarma Ali, pimpinan PPP yang jadi Menteri Agama, namun Kurdi Moekri dengan berani “membangkang” dan menolak Bail Out. Tindakannya itu diikuti oleh teman-temannya sehingga 32 anggota PPP lain menolak Bail Out. Tak satu pun yang mendukung Bail Out.

Baca lebih lanjut

Prabowo: Indonesia Tak Pantas Jadi Negara Miskin!

Prabowo Subianto dengan Logo GerindraPidato Prabowo yang menyatakan ” Indonesia tidak pantas menjadi bangsa dan negara yang miskin, mengingat sumber daya alamnya yang melimpah yang dimiliki” serta ajakannya kepada Ekonomi Kerakyatan semoga jadi inspirasi bagi semua parpol atau caleg yang bersaing.

Bagaimana pun juga sistem Ekonomi Kapitalis/Neoliberalis yan hanya bertumpu pada Hutang Luar Negeri atau mengemis pada Investor Asing (Spekulan Saham/Valas yang menarik modalnya begitu ada krisis) serta privatisasi dengan menyerahkan Kekayaan Alam Indonesia ke perusahaan-perusahaan asing sudah tidak layak dilanjutkan karena hanya membuat rakyat Indonesia miskin.

Baca lebih lanjut

Prabowo Keluar dari Golkar – Kaukus Muda Golkar Dukung Duet Prabowo-Akbar

Prabowo menyatakan dia keluar dari Golkar karena Golkar sudah tidak pro rakyat lagi. Selain itu sekarang negara Indonesia lebih kapitalis daripada negara Kapitalis. Prabowo menyatakan platform Gerindra, Ekonomi Kerakyatan, cocok dengannya.

Prabowo: Saya Keluar dari Golkar

Baca lebih lanjut