Hidayat Nur Wahid: Kenaikan Harga BBM Membuat Rakyat Menderita

Meski Hidayat Nur Wahid menolak kenaikan harga BBM, namun dia tidak bisa melakukan tindakan kecuali dengan lisan dan tulisan. Karenna menurut UUD saat ini yang bisa melakukan aksi adalah anggota DPR di mana sebagian (dari Golkar dan PD) justru mendukung pemerintah. Jika DPR keberatan, maka DPR bisa meminta MK untuk menentukan apakah dalam kenaikan harga BBM Presiden melanggar konstitusi, setelah jawaban MK ya, baru DPR bisa meminta MPR untuk menggelar sidang paripurna MPR guna menentukan nasib presiden.

Satu ucapan HNW tentang kenaikan harga BBM:

“Banyak yang diabaikan pemerintah sebelum memutuskan menaikkan harga BBM. Seharusnya, kata dia, kenaikan harga BBM didahului dengan meningkatkan daya beli rakyat, sosioalisasi yang cukup serta membuat skema harga baru seiring kenaikan BBM agar tidak terjadi kenaikan harga secara liar.”

Baca lebih lanjut

Prabowo Keluar dari Golkar – Kaukus Muda Golkar Dukung Duet Prabowo-Akbar

Prabowo menyatakan dia keluar dari Golkar karena Golkar sudah tidak pro rakyat lagi. Selain itu sekarang negara Indonesia lebih kapitalis daripada negara Kapitalis. Prabowo menyatakan platform Gerindra, Ekonomi Kerakyatan, cocok dengannya.

Prabowo: Saya Keluar dari Golkar

Baca lebih lanjut

Survey Calon Presiden Indonesia Pilihan Anda

Presiden Indonesia merupakan figur yang sangat penting. Dialah yang dipercaya untuk mengelola seluruh kekayaan alam Indonesia untuk mensejahterakan rakyatnya. Dialah yang bisa mengalokasikan pembagian modal yang adil berupa tanah, uang, atau peluang bagi seluruh rakyatnya sehingga semua bisa mencari nafkah dengan nyaman dan sejahtera.

Tapi pemimpin yang buruk cenderung hanya menaikkan harga barang atau gaji dan tunjangan pribadi serta kroninya tanpa memikirkan nasib rakyat lainnya. Dia juga bukannya menggunakan kekayaan alam Indonesia untuk memakmurkan rakyat, tapi justru diserahkan ke perusahaan-perusahaan asing dengan imbalan untuk kepentingan pribadi serta kroninya. Kabinet yang dipakai pun terdiri dari orang-orang neoliberalis yang hanya memikirkan kepentingan perusahaan MNC ketimbang rakyat. Kabinet Neoliberalis ini hanya memikirkan bagaimana mereka bisa menjual BUMN-BUMN yang ada lewat program Privatisasi.

Baca lebih lanjut