Sutiyoso – Banjir Siklus 5 Tahunan?

Sutiyoso mengatakan bahwa banjir Jakarta adalah fenomena alam berupa siklus banjir 5 tahunan. Padahal banjir besar terjadi pada tahun 2007, 2002, dan 1996. Meski sebelumnya juga banjir, tapi tidak sebesar banjir di atas.

Haji Dudung, warga Bidaracina yang lahir tahun 1932 bercerita bahwa seumur hidupnya, sebelum banjir tahun 1996 banjir paling-paling hanya semata kaki.Banjir menjadi besar setelah pembangunan Pantai Indah Kapuk tahun 1984 yang seolah-olah seperti bendungan di pesisir pantai Jakarta serta penutupan pintu air Manggarai.

Baca lebih lanjut

Sutiyoso – Banjir, Jakarta di Bawah Permukaan Laut?

Berulangkali banjir melanda Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso berdalih itu karena 40% wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut. Artinya karena rendah, maka air laut masuk dan menggenangi wilayah tersebut.

Tapi dari Peta Banjir Jakarta yang dimuat di Tempo, hal itu tidak benar. Struktur tanah di Jakarta makin ke selatan (ke arah Bogor) permukaan tanah makin tinggi. Makin ke utara (ke arah laut) makin rendah. Buktinya dalam air kali Ciliwung mengalir ke laut (ke bawah). Harusnya wilayah Tanjung Priok yang berbatasan pantai yang terendam paling parah.

Baca lebih lanjut